Taukahkamu tentang Mitos orang jepang

Jangan duduk di palang pintu, nanti susah dapet jodoh!"
Bagi orang Indonesia, mungkin kita pernah, bahkan sering mendengar kalimat di atas. Himbauan berupa kepercayaan takhyul yang turun temurun dan tidak memilki dasar kuat untuk dipercaya kebenarannya.

Di negara yang super canggih dengan teknologi maju seperti Jepang pun, kepercayaan takhyul turun temurun ternyata masih tetap berlaku seperti:



1. Tabeta ato, sugu yoko ni naruto, ushi ni naru!
Arti dari kalimat di atas adalah: "Kalau habis makan langsung rebahan bisa jadi sapi!" kutukan kah??
Saat ini, meski zaman telah modern, banyak orang tua Jepang yang masih memperingati anaknya dengan kata-kata seperti di atas. Secara jelas alasan kenapa kata-kata ini dipakai tidak diketahui. Tapi jika dianalisa, zaman dahulu Jepang berbeda dengan zaman sekarang yang serba canggih, mereka dulu harus bekerja keras agar dapat hidup (terutama setelah pemboman Nagasaki & Hiroshima). Agar anak-anak bersedia membantu orang tua bekerja di ladang, mereka selalu mengatakan "Tabeta ato, sugu yoko ni naruto, ushi ni naru!" (Kalau habis makan langsung rebahan bisa jadi sapi!)

Sedangkan di zaman sekarang kenapa orang tua masih menyampaikan kepercayaan ini pada anak-anaknya ialah karena mereka ingin memperingati bahwa:
" Tidak sopan - sikap buruk, jika setelah makan langsung rebahan"

2. Hinakazari wo hayakushimawanaito, yome ni ikiokureru.
Arti dari kalimat di atas adalah: "Kalau hiasan boneka `hina` tidak segera disimpan, bakalan telat nikah."
Seperti kita ketahui, setiap tanggal 3 bulan Maret Jepang menyelenggarakan perayaan `Hina Matsuri` . Maksud dari perayaan ini adalah sebagai ucapan terima kasih kepada sang pencipta karena telah memberikan anak perempuan. Selain itu tujuan upacara ini adalah meminta keberkahan kesehatan untuk anak mereka yang perempuan.

Pada perayaan Hina Matsuri setiap keluarga yang memiliki anak perempuan, sejak bulan Februari harus memajang boneka `Hina` di ruangan tengah, yang terdiri dari pasangan putri dan pangeran disertai para dayang dan pengawalnya.

Pajangan boneka Hina ini, harus segera disimpan atau dirapikan jika telah lewat dari tanggal 3 Maret. Apabila tidak segera dirapikan untuk disimpan, mereka percaya bahwa si anak perempuan tersebut akan telat menikah nantinya.

Jika dilihat dari rata-rata umur menikah orang Jepang saat ini yang berkisar diatas 30 tahunan, mereka percaya salah satu penyebabnya adalah "Hinakazari wo hayakushimawanaito, yome ni ikiokureru" (Kalau hiasan boneka `hina` tidak segera disimpan, bakalan telat nikah)

3. Shitewa ikenai koto
Shitewa ikenai koto artinya sesuatu hal tidak boleh dikerjakan. Dalam kepercayaan Jepang, ada beberapa hal yang tidak boleh dikerjakan seseorang karena mengandung firasat buruk, diantaranya:

- Tidak boleh menyuguhkan makanan dengan jumlah empat (4) buah.
kayak ini kali maksudnya
Angka empat (4) dalam bahasa jepang selain dibaca `Yon` juga dibaca `Shi`. Kata `Shi` sendiri berarti "kematian". Berdasarkan hal tersebut, jika kita menyuguhkan kue dengan jumlah empat, maka seolah kita mengundang kematian. Orang yang memakannya akan segera meninggalkan dunia fana.

 Tidak boleh menancapkan sumpit makan di tengah nasi.
Saat kematian orang Jepang, kepala jenasah harus diberi bantal yang disebut "Makurameshi". Bentuk dari makurameshi tersebut sama dengan bentuk sumpit yang ditancapkan di tengah nasi. Apabila kita melakukan perbuatan menancapkan sumpit di tengah nasi, berarti akan mempercepat kematian, begitu menurut kepercayaan orang Jepang.

- Tidak boleh saling mengambil/menerima makanan dari sumpit ke sumpit secara langsung.
Setelah meninggal, biasanya orang Jepang akan membakar jasad dari jenasah (kremasi). Dalam pembakaran tidak semua jasad berubah menjadi abu, masih ada beberapa serpihan tulang belulang yang tidak terbakar. Biasanya serpihan tulang belulang yang masih tertinggal akan dikumpulkan oleh dua orang atau beberapa orang mengunakan sumpit dan dimasukan ke dalam `Kotsutsubo` (tempat abu & tulang berbentuk botol kecil atau kotak). Jika kita saling mengambil/menerima makanan dari sumpit ke sumpit secara langsung, berarti dipercaya bahwa kita sama denganmemakan tulang orang yang telah meninggal.


Share this article :

+ komentar + 2 komentar

30 Mei 2018 pukul 19.47

Artikel menarik... Berbagi article tentang Tokyo di Roppongi Hillsdi http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/04/tokyo-di-roppongi-hills.html
Lihat juga video di youtube https://youtu.be/ZVnukaMfBTg

16 April 2020 pukul 02.51

Haloo pak^^

Kami dari SENTANAPOKER ingin menawarkan pak^^

Untuk saat ini kami menerima Deposit Melalui Pulsa ya pak.

*untuk minimal deposit 10ribu
*untuk minimal Withdraw 25ribu

*untuk deposit pulsa kami menerima provider
-XL
-Telkomsel


untuk bonus yang kami miliki kami memiliki
*bonus cashback 0,5%
*bunus refferal 20%
*bonus gebiar bulanan (N-max,samsung Note 10+,Iphone xr 64G,camera go pro 7hero,Apple airpods 2 ,dan freechips)

Daftar Langsung Di:

SENTANAPOKER

Kontak Kami;

WA : +855 9647 76509
Line : SentanaPoker
Wechat : SentanaPokerLivechat Sentanapoker

Proses deposit dan withdraw tercepat bisa anda rasakan jika bermain di Sentanapoker. So… ? tunggu apa lagi ? Mari bergabung dengan kami. Pelayanan CS yang ramah dan Proffesional dan pastinya sangat aman juga bisa anda dapatkan di Sentanapoker.

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SOSIALPOWER.blogspot.com - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger